December 29, 2014

DELUSI

Beberapa tahun belakangan ini, saya banyak sekali berasumsi. Asumsi tanpa verifikasi tepatnya. Saya terbiasa berasumsi tentang seseorang yang ditemui, sampai hal kecil sekalipun. Seolah hal tersebut sudah menjadi bagian self defense mechanism saya. Efek negatifnya, terkadang asumsi tersebut bias menjadi fakta dalam realita pikiran saya.

benang merahnya adalah "Asumsi tanpa verifikasi ini SUDAH MENJADI BAGIAN dari self defense mechanism saya"

Asumsi -yang bias menjadi realita dalam pikiran saya- yang tidak terverifikasi itu ternyata tanpa saya sadari mengakibatkan Delusi.   Delusi merupakan penyakit psikologis. Ada beberapa tipe delusi, sedangkan delusi yang saya miliki adalah Delusion of Persecutory.

Delusion of Persecutory: People with this type of delusional disorder believe that they (or someone close to them) are being mistreated, or that someone is spying on them or planning to harm them.
 sumber : Link

Bibit delusi ini sebenarnya sudah ada semenjak saya kecil, karena tidak terlalu sulit bagi seorang anak broken home untuk mendapatkannya, kemudian tumbuh subur beberapa tahun belakangan ini karena pelbagai macam perubahan faktor eksternal yang ekstrim.

Akan tetapi, asumsi tanpa verifikasi yang mengakibatkan delusi ini seketika lenyap, ketika saya berkumpul dengan lingkaran terkecil saya.

kepercayaan.

Mungkin itu yang mengakibatkan delusi itu menguap. Sayangnya,bukan hal yang mudah memasukkan seseorang dalam lingkaran terkecil itu.

So, apakah kamu memiliki delusi?